Penamatan WPDC XIV dan Kairos Course for Leaders - BALI OMG 2025
- worldpartnersoffic
- 4 days ago
- 4 min read
Updated: 4 days ago
Dalam agenda memaksimalkan gerakan mobilisasi (Maxing Out Mobilization), 17 – 21 Maret 2025, World Partners kembali menggelar Kursus Kairos yang secara khusus diperuntukan bagi para pemimpin gereja dan lembaga gereja serta influencers Kristen tanah air. Kairos Course for Leaders, yang diikuti oleh 30 peserta ini diselenggarakan di Convention Room – Hotel Puri Ayu, Denpasar, Bali. Kursus misi yang diselenggarakan secara intensif selama empat hari ini diikuti dengan penuh passion dan antusias dari para peserta baik peserta lokal (Bali) maupun yang datang dari luar pulau Bali.
Hari terakhir pelaksanaan Kursus Kairos, Jumat 21 Maret 2025 pukul 16.30 WITA adalah Ibadah puncak, yang merangkum 3 acara sekaligus; Penamatan Peserta WPDC Angkatan 14, Pengutusan Misionaris World Partners, dan Penamatan Peserta Kairos Course for Leaders.
Ibadah yang diselenggarakan secara hybrid ini mengusung tema Maximizing Mission by the Grace of God (Memaksimalkan Misi Oleh Kasih Karunia Allah), dengan dilandasi dari 1 Korintus 15:10. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Yasuo Atsumi, misionaris berkebangsaan Jepang yang telah mengabdikan tahun-tahun hidupnya melayani di Indonesia, dan kini kembali berbasis di Jepang memimpin dan mengayomi GIII Jepang, di saat yang sama juga terlibat aktif mendukung pelayanan World Partners sebagai Penasehat World Partners.
Dalam khotbahnya, Pdt. Atsumi menekankan esensi dari Grace of God, kasih karunia Allah, dalam mendorong orang percaya untuk memaksimalkan gerakan misi ke segala bangsa.
Pesan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:10 memberi kita pandangan sekilas yang kuat tentang inti pelayanannya dan dasar hidupnya. Ketika Paulus merenungkan transformasi hidupnya dari seorang penganiaya orang percaya menjadi seorang rasul Yesus Kristus, ia membuat pernyataan yang mendalam: "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang." Ungkapan ini lebih dari sekadar pengakuan yang rendah hati; ini adalah kesaksian tentang kasih karunia Allah yang mengubah hidup, memberdayakan, dan memotivasi. Dalam ayat ini, Paulus menyoroti bagaimana kasih karunia Allah bukan hanya menjadi sumber keselamatannya tetapi juga kekuatan pendorong (driving force) di balik komitmennya yang tak kenal lelah untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi dan non-Yahudi.
Ketika Paulus berkata, "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang" ia mendeklarasikan bahwa seluruh identitasnya—keselamatannya, pelayanannya, tujuannya—berasal dari kasih karunia Allah yang sebenarnya tidak layak diterimanya. Bukan hikmat Paulus, kekuatannya, atau usahanya yang mengubahnya. Kasih karunia Allahlah yang menjangkau hidupnya, membawanya dari kematian menuju kehidupan, dan menempatkannya di jalan yang baru. Kasih karunia inilah yang memberinya identitas baru—seorang pria yang diselamatkan, dipanggil, dan diutus oleh Allah.
Namun Paulus tidak berhenti di situ. Ia melanjutkan, "dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.” Paulus memahami bahwa kasih karunia Allah tidak hanya menyelamatkannya; tetapi juga mengubahnya. Kasih karunia memiliki pengaruh yang mendalam pada kehidupan Paulus. Kasih karunia bukanlah sesuatu yang pasif atau statis—melainkan sesuatu yang aktif dan dinamis yang mendorongnya maju ke dalam misi baru. Kasih karunia tidak hanya mengubah hati Paulus; tetapi juga mengubah tindakannya, tujuannya, dan Kompas hidupnya.
Ketika Paulus berbicara tentang bekerja lebih keras daripada mereka semua, ia tidak membanggakan kekuatan atau prestasinya sendiri. Sebaliknya, ia bersaksi tentang fakta bahwa kasih karunia Allah memberdayakannya untuk bekerja tanpa lelah dalam pelayanan Injil. Pelayanan Paulus ditandai dengan upaya yang tak kenal lelah. Ia bepergian dari kota ke kota, sering menghadapi penganiayaan, kesulitan, dan pemenjaraan, semua demi menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus (2 Korintus 11:23-29). Paulus menekankan “tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” Upayanya yang tak kenal lelah hanya mungkin terjadi karena kasih karunia Allah yang bekerja dalam hidupnya. Kasih karunia itulah yang memberinya kekuatan ketika ia lemah, keberanian ketika ia takut, dan ketahanan ketika ia menghadapi pertentangan.
Bagi Paulus, memberitakan Injil bukan sekadar tugas atau kewajiban; itu adalah luapan alami kasih karunia yang telah diterimanya. Ketika ia memahami kedalaman kasih karunia Allah dalam hidupnya sendiri, ia tidak dapat menyimpannya untuk dirinya sendiri. Ia harus membagikannya kepada orang lain. Kasih karunia mendorongnya untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi bahkan Non-Yahudi.
Ini adalah suatu pengingat yang kuat bagi kita bahwa kita semua juga dipanggil untuk memajukan Injil Yesus Kristus ke segala bangsa. Sebagaimana kasih karunia mendorong Paulus, maka kasih karunia juga harus mendorong kita. Kita telah dipercayakan dengan pesan keselamatan, dan pesan itu terlalu penting untuk disimpan sendiri. Namun, kita harus ingat bahwa kasih karunia Allahlah yang memampukan kita untuk melakukan ini. Kasih karunia-Nyalah yang memberi kita keberanian untuk berbicara, kasih untuk berbagi, dan kekuatan untuk bertahan. Kita tidak dapat melakukannya sendiri, tetapi melalui kasih karunia Allah, kita dapat menyelesaikan misi yang telah Ia berikan kepada kita.
Pelayanan World Partners, dalam agenda untuk mobilizing, networking, training dan sending, yang terus berjalan baik dan semakin maju sampai hari ini, kami sadari bukan karena kekuatan dan daya juang kami, tetapi karena kasih karunia Allah. Kasih karunia yang sama, bekerja dalam hidup setiap mitra misi World partners dan mendorong banyak orang percaya untuk dimobilisasi dan terlibat aktif dalam pelayanan misi sedunia.
Mari, oleh kasih karunia yang sudah dilimpahkan-Nya bagi kita, kita bekerja lebih keras lagi, dalam memaksimalkan pelayanan misi-Nya, sampai ke ujung-ujung bumi.
Blessed to be a blessing for all nations!
Gallery
Penamatan WPDC XIV dan Kairos Course for Leaders



















-red_rc
Comments