Selepas memberikan seminar Interface sehari di Yayasan Elim Anjungan, Pdt. Pamuji dan tim melanjutkan perjalanan ke Kuching untuk pelayanan terjadwal. Pada 16 Oktober 2022, dalam kebaktian raya Minggu, Pdt. Pamuji memberikan khotbah misi bagi jemaat Tuhan di BEM Central Avenue Church (CAC) – Kuching. Khotbah yang didasarkan pada Yehezkiel 37:1-14 ini bertajuk Waking Up the Sleeping Giant (Membangunkan Raksasa Tidur). Raksasa tidur dalam konteks kitab Yehezkiel merujuk pada orang Israel dalam pembuangan yang telah kehilangan asa; hidup, menjalankan rutinitas sebagai orang buangan, tetapi mereka telah kehilangan pengaharapan kepada Allah, mereka mengalami kekeringan secara rohani, dan karena itu dalam penglihatan Yehezkiel digambarkan sebagai “tulang-tulang kering”. Kepada tulang-tulang kering ini Allah memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat, dan dalam penuh ketaatan nabi Yehezkiel melakukannya. Setelah yang ketiga kalinya Yehezkiel bernubuat bagi tulang-tulang kering tersebut, dampak yang luar biasa terjadi. Tulang yang kering dan mati perlahan bangkit kembali membentuk suatu bala tantara yang hidup dan gagah.
Sebagaimana bangsa Israel pada waktu itu, Gereja Tuhan pada masa kini tak ubahnya tulang-tulang kering tak bernyawa, bak raksasa yang sedang terlelap. Banyak orang percaya yang sudah dibangkitkan bagi pekerjaan Tuhan, untuk terlibat dalam penggenapan tujuan global Allah, namun jauh lebih banyak yang belum menyadari peran dan potensi mereka bagi penuntasan Amanat Agung. Gereja Tuhan yang masih terlelap inilah, The Sleeping Giant, yang perlu dibangunkan agar potensi besarnya dapat terealisasikan. Sebagaimana Allah memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat bagi tulang-tulang kering agar mereka dihidupkan kembali, saat inipun Allah sedang mencari dan memakai para mobilisator-mobilisator misi, nabi-nabi masa kini untuk menyuarakan suara kenabian, demi membangunkan The Sleeping Giant.
Khotbah misi yang disampaikan dan diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Inggris ini diharapkan dapat memberi impak besar bagi jemaat yang memenuhi kursi gereja BEM CAC – Kuching. Bukan hanya mereka yang ‘masih terlelap’ dihentakkan dan dibangunkan bagi misi sedunia, tetapi mereka juga dapat melihat peran mereka sebagai mobilisator-mobilisator misi, yang memiliki hasrat yang besar untuk menyuarakan suara kenabian, dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari.
Kebaktian minggu juga dirangkaikan dengan presentasi misi oleh Kel. H.O, di mana melalui presentasi singkat ini keduanya membagikan visi misi dan rancangan ke depan bagi pelayanan di negara SL, dan beban doa untuk didoakan bersama. Selepas presentasi misi, diadakan doa pengutusan bagi kedua hamba Tuhan yang siap diberangkatkan di akhir bulan Oktober ini.
Di hari yang sama juga, setelah kebaktian Minggu, pukul 16.00 waktu Malaysia, diselenggarakan Seminar Interface bagi pengurus gereja BEM CAC. Seminar yang dipadatkan dalam 2 jam ini diikuti dengan penuh antusias oleh peserta. Selanjutnya juga telah dirancangkan untuk kembali diselenggarakan seminar misi ini bagi audience yang lebih luas.
BEM CAC sendiri merupakan salah satu gereja mitra World Partners yang sejak awal, dibawah pimpinan Pr. Harry Pudun, telah memberikan dukungannya baik melalui doa maupun finansial. Dengan gerekan mobilisasi ini, baik melalui khotbah misi, maupun seminar Interface, diharapkan dapat membakar semangat misi jemaat, yang sudah terlibat agar semakin giat dan yang belum terlibat agar merangkul perannya dalam pekerjaan misi sedunia.
-red_rc
Comments